Dan Kita pun Selalu Begitu...
Dan kita pun selalu begitu...
Menangisi dan mengutuki kegelapan yang hadir atas kehendak-Nya
Hingga mungkin akhirnya terlupa...
Untuk menyempatkan jenak waktu yang kita miliki sedikit saja
Menengok dan memperbaiki kondisi iman kita yang ringkih
Menatap kenyataan yang bukan berada di pihak kita
Menyikapi kenyataan yang tanpa sadar
Menggiring kita pada keingkaran hati
Karena menganggap telah ditinggalkan-Nya
Padahal...
Bukankah Allah adalah Maha Pembela,
dan akan senantiasa berpihak pada orang-orang memiliki iman?
Dan kita pun selalu begitu...
Mengoleksi berbagai macam kemakluman atas kedzaliman
dengan kata-kata memalukan:
“mereka bukan bangsa kita!”
“mereka bukan kelompok kita... mereka bukan siapa-siapa kita!”
Atau dalam argumen yang dianggap ilmiah namun sejatinya mengkebiri nurani:
“Itu tidak cocok dengan dalil saya!”
“Itu tidak sesuai dengan analisis dan fakta yang saya punya!”
“Itu hanya fenomena pergulatan kepentingan kekuasaan segelintir kelompok
saja!”
Padahal...
Tidak ada satupun dari kata-kata itu
Membahas kemungkaran yang seharusnya bertanggungjawab
Atas hilangnya ribuan nyawa
Dan kita pun selalu begitu...
Berdebat memperjuangkan ide dan gagasan
Berdebat mendefinisikan gelap
Sampai-sampai berani mengklaim cahaya gemerlap
Hingga itu semua membuat kita terlena
Padahal...
Orang-orang nista di luar sana
Beringas membantai saudara-saudara kita!
Setiap sendi dan ruas tubuh umat ini tak berkutik
Sementara bius perdebatan panjang itu
Membawa kita pada kondisi berlelah tanpa makna
Hingga akhirnya tumbang tanpa upaya
Dan kita pun selalu begitu...
Senang menebar cinta-empatik yang formalitas
Senyuman dan simpatik seakan sudah cukup mendapatkan Surga
Merasa telah melakukan sesuatu
Merasa telah berkontribusi banyak
Merasa telah berbuat yang terbaik
Padahal...
Allah Maha Mengetahui segala isi hati
Dan Dia-lah satu-satunya yang berhak menilai amal dan kontribusi kita
Bukan mereka...
Dan kita pun selalu begitu...
Astagfirullahaladzim...
Banguntapan, 19 Agustus 2013
Solli Murtyas