“Badai akan segera datang, dan
ketika badai itu datang. Engkau akan menyadari betapa banyak yang engkau punya,
dan begitu sedikit yang telah engkau berikan”
-kutipan percapakan dari film ‘The
Dark Khight Rises’-
Babak baru perjuangan Islam telah di mulai. Tantangan dakwah yang terus
menghegemoni, terorganisasi dan juga ‘cerdas’ dalam menjerumuskan umat dalam
lubang kenistaan kini semakin berkembang. Di tengah badai krisis keterpurukan,
umat Islam direkayasa, dirusak dan diserbu besar-besaran dengan faham pemikiran
liberal beserta turunan-turunanya yang membongkar habis-habisan setiap sendi
ajaran dan keyakinan umat Islam. Hal ini sangat ironis, karena ujung tombak
dari upaya penyebaran faham ini dilakukan oleh para individu, tokoh dan juga
cendekiawan yang mengatasnamakan Islam. Ini adalah tantangan yang sangat berat.
D sisi lain, umat Islam masih tertidur dan terlena akan sebuah ancaman
yang mungkin akan menghempaskan mereka dari fitrah kemuliaan Islam itu sendiri.
Hal ini bisa terlihat ketika banyak orang yang mengaku beragama Islam namun
masih enggan untuk memperdalam Islam dan mencari keindahan Islam. Bahkan lebih
menyesakkan lagi ketika orang Islam merasa asing dengan nilai Islam itu
sendiri. Para ulama yang sudah jelas dinobatkan sebagai pewaris para nabi oleh
Allah dipojokkan dan ditentang habis-habisan pendapatnya, sedangkan tokoh idola
yang hedonis semakin dipuja dengan ketaatan buta. Nilai kebaikan semakin samar,
cahaya Islam semakin pudar tertelan kabut kelemahan umat yang kian merebak.
Kemanakah para da’i sekarang?
Cepat lambat badai akan datang. Tanpa menunggu kesiapan siapa yang harus
ia hempaskan. Ketika umat masih terlena, ketika para da’i masih disibukan
dengan persoalan kecil tanpa menyentuh sama sekali tentang mimpi peradaban
Islam. Maka benarlah kutipan di dalam film Batman: ‘The Dark Khight Rises’ bahwasanya Badai akan segera datang, dan ketika badai itu datang. Engkau akan
menyadari betapa banyak yang engkau punya, dan begitu sedikit yang telah engkau
berikan.
Kita mungkin belum menyadari betapa berharganya Islam yang kita punya
sekarang. Sebuah anugerah dari Allah Subhanahu
wa Ta’ala untuk segolongan hamba yang istimewa. Umat yang diyakinkan
oleh-Nya sebagai sekelompok manusia terbaik di muka bumi, sebagai khalifah
untuk membumikan misi ustadziatul alam.
Dengan nilai Islam yang komprehensif mengatur tiap segi kehidupan, ia
seharusnya bersinar menerangi umat manusia dan bumi Allah yang diamanahkan untuk mereka.
Satu hal yang menjadi akar permasalahan umat
dalam keterpurukan ini adalah sebuah komitmen. Dan ini menjawab hampir semua
permasalahan dalam gerak dakwah di berbagai medan dan marhalah yang ada.
Komitmen berislam secara kaffah, menyerukan kebenaran dengan totalitas dan juga
memberikan upaya terbaik dalam proses perbaikan individu dan sosial. Sehingga
dakwah tidak hanya diisi oleh orang-orang yang sholih secara individu, tapi
juga diisi oleh orang-orang yang pandai menyebarkan Islam secara sosial.
Dalam dakwah, komitmen adalah mutlak.
Orang yang berjalan dalan dakwah tanpa membawanya, maka cukup satu pukulan maka
ia akan terhempas dalam medan perjuangan dakwah. Padahal dalam dakwah, pukulan
itu tidak hanya satu, bahkan puluhan dan mungkin ratusan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar